Orang terkaya di Prancis dan kedua di dunia, Bernard Arnault, kini sedang diinvestigasi oleh pihak berwajib Prancis terkait kecurigaan pencucian uang. Investigasi ini merupakan “preliminary investigation”, yang berarti Arnault belum dituduh melakukan money laundry.
Kecurigaan ini berhubungan dengan seorang pebisnis asal Rusia, Nikolai Sarkisov.
Dikabarkan pada tahun 2018 lalu, Sarkisov membeli 17 unit bangunan di resort Courchevel dengan total transaksi sebesar €18.3 juta EUR. Namun, nama Sarkisov tidak ada dalam transaksi ini, melainkan pembeli dari dalam transaksi ini adalah La Flèche.
La Flèche ini sendiri merupakan sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Nikolai Sarkisov. Dikabarkan juga bahwa Sarkisov mendapat profit sebanyak €1.2 juta EUR dari hasil penjualan gedung-gedung ini.
Ternyata, €18.3 juta EUR yang digunakan oleh dalam transaksi tadi merupakan pinjaman dari Métropole 1850 yang merupakan perusahaan dari Bernard Arnault.
Beberapa bulan kemudian, Métropole 1850 mengakuisisi La Flèche, yang merupakan pemilik dari 17 unit bangunan di resort Courchevel, dengan nilai sebesar €1.8 juta EUR.
Di sini Tracfin, badan khusus di Kementrian Keuangan Prancis untuk memerangi pencucian uang, mencurigai bahwa Sarkisov merupakan straw man yang untuk menutupi penerima profit sebenarnya.
Sejauh ini kedua belah pihak telah menyangkal adanya wrongdoing dalam transaksi ini. Pengacara dari Bernard Arnault sendiri menyatakan bahwa “transaksi yang terjadi merupakan transaksi yang sah” dan “tuduhan media absurd”.
What do you think Founders?
Baca juga: LVMH Jadi Partner Olimpiade Paris 2024!