Oppo dikabarkan bakal menutup pabrik chip miliknya yang berbasis di Shanghai, China. Penyebabnya disinyalir karena ketidakpastian ekonomi global yang berimbas pada industri smartphone.
Seperti yang kalian ketahui, unit desain chip milik Oppo yang diberi nama Zeku ini sudah beroperasi sejak 2019. Produk Zeku termasuk MariSilicon X yang berupa processing unit (NPU) untuk memperbaiki kualitas foto dan video.
Kalau dilihat-lihat, pasar ponsel China memang sedang lesu belakangan ini setelah kebijakan ketat terkait penanganan Covid. Menurut Reuters, minat warga China sendiri buat beli HP baru juga masih sangat rendah, meski aturan nol-Covid sudah berlaku.
Berdasarkan data Canalys, pengiriman HP ke peritel di seluruh dunia turun 14%, di mana jumlahnya tak sampai 300 juta pada 2022. Ini disebut-sebut jadi volume paling rendah dalam 10 tahun terakhir.
Pengembangan unit desain chip tersebut diketahui untuk mendorong kemandirian. Nggak cuma Oppo, saingan beratnya Xiaomi pun mengikuti ambisi ini. Keduanya berusaha lebih mandiri setelah sanksi berat Amerika Serikat ke Huawei Technologies.
Sanksi itulah yang membuat Huawei sulit mengakses komponen utama untuk unit produksi ponsel miliknya. Karena permasalahannya, Huawei masuk blacklist sehingga pelu lisensi khusus agar bis berbisnis dengan perusahaan AS.
Tak mau mengalami hal yang sama, induk usaha Oppo yang juga pemilik brand Vivo ini memutuskan untuk membuat chipset-nya sendiri. Ya, meskipun pada akhirnya harus tutup karena resesi ekonomi global.
Baca juga: How Dropbox Grow Their Users From 100.000 to Over 4 Million In Just 15 Months!