Untuk memperluas pengenalan tentang produk yang kalian jual dan meningkatkan penjualan tentunya akan lebih efektif dengan menggunakan metode iklan/ ads. Ada banyak platform yang dapat dipakai seperti media sosial atau e-commerce. Nah, buat kamu yang suka menggunakan digital ads baik di media sosial maupun e-commerce, jangan lupa untuk track ROI ads kamu ya, biar ga rugi!
“ROI itu apa sih?”
“Cara hitungnya gimana?”
Daripada bingung yuk kita pahami bersama!
Apa itu Return on Investment (ROI) ?
Return on Investment adalah rasio uang yang didapat atau hilang dalam sebuah investasi terhadap jumlah uang yang diinvestasikan.
Bagaimana cara menghitung ROI (Return on Investment)?
[ROI = Earning after Tax : Total Assets x 100%]
*Keterangan
ROI: Pengembalian Investasi
Earning after Tax (EAT): Laba setelah pajak
Total Assets: Total aktiva
Contoh: Aci menghabiskan 3 juta sebulan untuk memasang ads di Tokopedia. Dari pemasangan ads tersebut, Aci mendapatkan sales baru sebesar 15 juta.
Maka perhitungan ROI nya adalah [12 juta : 3 juta x 100% = 400%]
Artinya, untuk setiap 1 rupiah yang Aci keluarkan untuk iklan tersebut, Aci mendapatkan 4 rupiah.
Lalu, berapa angka ROI yang bagus?
Nah ini tergantung pada tujuan, jenis kampanye, dan tentu saja industrinya. Menurut themarketingsquare.com, ROI periklanan yang baik berada di antara 25% ke atas.
Semakin tinggi ROI ads kalian, maka semakin tinggi pula ads kalian menghasilkan uang kembali!
Mungkin diperlukan waktu dan pengalaman bagi seorang pebisnis untuk memahami laba atas investasi periklanan dan strategi periklanan. So, jangan asal pasang ads ya Founders. Coba pertimbangkan medianya, kategori platform seperti apa yang cocok dengan bisnismu dan coba untuk memulai budgeting. Tujuan dari budgeting ini sendiri agar apa yang kalian keluarkan dan apa yang menjadi pemasukan kalian sesuai dengan ekspektasi kalian.
Semoga bermanfaat!