Dalam sebuah bisnis goods, tentunya perlu memiliki supplier. Pebisnis akan menentukan harga dan profit yang diperoleh dari harga beli dari supplier. Namun, bagaimana jika supplier menaikkan harganya? Apa perlu langsung menaikkan harga juga?
Well, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah “tergantung”. Tergantung pada Net Profit Margin (NPM). Selama persentase kenaikan harga bahan baku masih diatas batas bawah NPM kalian, menjual dengan harga sama (dengan sebelum kenaikan dari supplier) masih dapat dilakukan.
Jika ingin menaikkan harga jual, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Cari alternatif supplier
Jangan pernah hanya bergantung pada 1 supplier. Alasannya adalah jika terlalu bergantung pada 1 supplier akan menyebabkan supplier punya kendali atas bisnis kalian dan bisa mendikte jalannya bisnis kalian.
2. Cari alternatif bahan baku substitusi
Bisa mencari substitusi bahan untuk produk jualan kalian. Contohnya jika kalian berbisnis makanan gorengan bisa substitusi minyak goreng eceran dengan minyak jelantah supaya lebih murah.
3. Benchmark pricing kompetitor
Tentunya juga jangan gegabah dalam ambil keputusan untuk menaikkan harga. Coba riset 3-5 kompetitor yang produknya paling mirip dengan produk kalian, dan perhatikan apakah mereka menaikkan harga jual mereka atau tidak. Hal ini untuk mengurangi risiko customer yang switch ke kompetitor.
Jadi, kalau supplier naikkan harga, Founders lebih pilih untuk langsung menaikkan harga atau selama masih profit gapapa?
Baca juga: Apa Itu Dropshipping?