Juni 2020 yang lalu, penyanyi dangdut Via Vallen sempat menggemparkan karena mobil Alphard miliknya dibakar oleh penggemar. Pelaku nekat membakar mobil mewah itu karena kecewa Via tak mau menemuinya.
Tiga tahun kemudian, baru-baru ini Via Vallen mengumumkan lewat Instagram pribadinya bahwa dia ingin menjual bangkai mobil ini dan hasilnya akan dibuat untuk membangun yayasan.
Keputusan Via Vallen tersebut menuai pro-kontra di media sosial. Ada warganet yang menyarankan untuk mendonasikan ke yayasan, ada yang menyarankan untuk menjualnya ke Madura, ada juga yang bilang kalau keputusan ini tidak ada gunanya.
Terlepas dari nyinyiran, ada juga warganet yang mengaku siap menawar bangkai mobil Alphard Via Vallen seharga Rp 100 juta.
Akan tetapi, apakah sebetulnya bangkai mobil laris dijual?
Bangkai mobil, entah bekas tabrakan, terbengkalai, maupun yang sudah terbakar kayak punya Via Vallen ini sebenarnya masih bisa dijual, lho! Nah, tempat yang bisa menampung bangkai mobil adalah junkyard.
Meski nampak seperti kuburan mobil, junkyard ternyata masih dikunjungi para pecinta otomotif untuk mencari komponen-komponen mobil yang masih layak pakai.
Salah satu pelaku usaha mobil rongsokan di Depok, Kholik, mampu meraup untung jutaan rupiah dari bisnis yang jarang digeluti orang lain ini. Kepada detikOto, Kholik mengaku bisa dapat untung minimal Rp 500 untuk satu mobil, sedangkan yang sudah dipotong mencapai Rp 2 juta.
Sementara yang masih layak pakai, pebisnis rongsokan ini bisa dapat keuntungan sekitar Rp20 juta sampai Rp 25 juta per mobilnya!
Rata-rata para pelaku mobil rongsok membeli barang dengan harga yang sangat miring. Misalnya untuk merek Toyota Kijang bisa kurang dari Rp10 juta. Sedangkan merek Mazda R keluaran 1991 cuma Rp 4 juta.
Bagaimana, apakah kalian tertarik bisnis bangkai mobil?
Baca juga: Mobil yang Bisa Berubah Warna dari BMW!