Strategi riding the wave atau jika diterjemahkan artinya menunggang gelombang, bagi kalian para pengusaha dan pebisnis strategi yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi dan konsep dari riding the wave pun sudah banyak diterapkan oleh perusahaan dan brand besar dan tentunya memiliki dampak terhadap ‘trend’ terkini. Tetapi, apakah suatu brand harus selalu riding the wave? Yuk kita simak pembahasan dibawah ini!
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menerapkan strategi riding the wave:
1. Apa goals dari usaha kalian?
Jika ternyata trend bisa membantu untuk achieve goals tersebut, riding the wave juga dapat menjadi salah satu pendukungnya.
2. Apakah trend tersebut relevan dengan branding bisnis kalian?
Jika dapat kalian kreasikan dan ‘twist’ menjadi sesuatu yang dapat upgrade brand menjadi lebih up to date, jangan ragu untuk mengikutsertakan riding the wave dalam proses tersebut.
3. Apakah audiens brand kalian mengikuti trend tersebut?
Lakukan riset, jika mayoritas audiens mengikuti trend yang ada, riding the wave dapat menjadi kesempatan kalian dalam mencapai goals kalian Founders!
Keuntungan riding the wave:
– Brand terlihat up to date dan lebih humanize.
– Kemungkinan konten tinggi, engagement lebih tinggi, karena di zaman sekarang dipenuhi dengan generasi yang ‘aware’ terhadap trend terkini.
– Menguatkan brand image, dengan catatan jika kalian dapat menyelaraskan konten riding the wave dengan brand kalian dengan tepat.
Jadi Founders, kalian tidak harus selalu menerapkan konsep riding the wave. Tergantung dari bagaimana ‘model’ audiens kalian dan apakah konsep riding the wave sejalan dengan goals kalian. Daripada buru-buru mengikuti trend tetapi memaksakan momentum tersebut, mending research strategi yang sesuai dengan brand kalian. Terakhir, kalau sudah memutuskan untuk menggunakan strategi riding the wave jangan lupa perhatikan hal terkait copyright dalam penggunaan aset ya! Semoga bermanfaat!
Baca juga: Tips Agar Customer Loyal Terhadap Brand!