Weekend kemarin mungkin bisa dibilang music festival weekend di Indonesia dan Malaysia. Dua negara yang bertetangga ini sama-sama menyelenggarakan festival musik di negara masing-masing.
We The Fest (WTF) di Jakarta dan Good Vibes Festival (GVF) di Kuala Lumpur.
Namun, GVF harus berakhir lebih awal dari semestinya. Acara GVF dibubarkan oleh pemerintah Malaysia, tepatnya dari Ministry of Communications and Digital, setelah ada aksi panggung dari vokalis band 1975, yang melanggar hukum yang berlaku.
Setelah kejadian ini pun, 1975 juga membatalkan jadwalnya untuk tampil di WTF pada keesokan harinya.
Tapi ternyata aksi Matty Healy di panggung membawa dampak yang lumayan besar terhadap para business owner UMKM setempat.
Setelah GVF dihentikan, banyak vendor FnB lokal yang merugi lantaran semua persiapannya sia-sia dan harus terbuang begitu saja.
Mulai dari bahan makanan, biaya sewa, akomodasi, staff, logistik hingga waktu dan effort yang dikeluarkan untuk mempersiapkan hadirnya stall mereka di GVF 2023.
Thank God for social media, para pelaku UMKM ini memiliki platform untuk share kisah mereka dan meminta support dan dukungan.
Dan bahkan ada brand yang berkolaborasi untuk menghabiskan stok-stoknya dengan harga clearance. Berjualan sekaligus giving back to people.
All in all, kejadian ini bisa dibilang sebuah scene yang tidak mengenakkan bagi semua pihak, mulai dari para fans, pemerintah hingga bisnis yang terdampak. Semoga kejadian serupa bisa dihindari di masa depan ya!
Baca juga: Festival Tawuran di Jakarta Selatan