Whatsapp menjadi aplikasi chatting yang populer terutama di kalangan pebisnis. Aplikasi milik Facebook ini memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Jika dilihat dari sisi bisnis, kira-kira darimana Whatsapp mendapatkan penghasilan? Yuk cari tahu bersama!
History
Jan Koum dan Brian Acton merupakan founders dari Whatsapp yang memutuskan untuk resign dari pekerjaan mereka di Yahoo! dan berencana untuk berlibur keliling dunia.
Source: twitter.com/getinnotized
Singkat cerita, tabungan keduanya mulai menipis dan mereka mencoba melamar pekerjaan di Facebook, namun gagal dan akhirnya menuntun mereka untuk memulai perjalanan baru yaitu Whatsapp di tahun 2009.
Awalnya tidak dimulai sebagai aplikasi chatting
Pada Januari tahun 2009, Jan Kaoum membeli sebuah iPhone baru dan menyadari potensi industri ini jika hadir di App Store (App Store launching pada Juli 2008). Kemudian keduanya menciptakan Whatsapp sebagai aplikasi untuk mengunggah status yang dapat dilihat oleh orang lain.
Lalu pada Juni tanpa 2009, Apple menghadirkan fitur push notifications, yang kemudian menginspirasi Jan Koum untuk memberi sedikit perubahan pada aplikasi Whatsapp, dimana push notifications akan dikirimkan kepada orang lain ketika seseorang mengubah status Whatsapp-nya.
Pengguna menyukai fungsi ini hingga mereka menggunakan aplikasi untuk melakukan ‘ping’ satu sama lain, sampai akhirnya Whatsapp melakukan pivoting menjadi instant mobile messaging service.
Tahun 2011 tepatnya pada bulan April, Whatsapp menerima pendanaan dari Sequoia Capital sebesar $8 juta, dengan syarat Whatsapp akan tetap menjadi aplikasi tanpa iklan (ad-free) sesuai kemauan Jan Koum dan Brian Acton. Dan di akuisisi oleh Facebook pada tahun 2014.
Tahun 2016 subscription model dihilangkan, membuat Whatsapp gratis untuk penggunanya secara global. Seiring berjalannya waktu, kedua pendiri dan pihak Facebook mengalami beberapa perselisihan mengenai cara untuk me-monetisasi (menguangkan) Whatsapp.
Facebook ingin melalui ads, sedangkan Brian Acton berpikir untuk “charge ke user after a certain number of messages” (sesuai prinsip awal, ad-free). Kedua founders akhirnya pergi tidak lama setelah ide mereka ditolak oleh Facebook.
Lalu, bagaimana Whatsapp mendapatkan penghasilan?
1. Whatsapp for Business API
Pebisnis dapat merespon pesan pengguna secara gratis hanya dalam 24 jam sejak pesan tersebut diterima. Pesan yang dibalas di atas 24 jam akan dikenakan biaya, dengan tarif yang bervariasi tergantung lokasi.
2. Whatsapp Pay
Meskipun masih bersifat gratis untuk end users, pihak Whatsapp mengenakan tarif sebesar 3.99% flat per transaksi yang dilakukan melalui Whatsapp Pay. Whatsapp Pay memang terdengar asing untuk sebagian besar pengguna karena baru ada di India dan Brazil.
Sekelas aplikasi untuk saling menukar pesan, kira-kira Whatsapp ada peluang di sisi mana lagi untuk melakukan monetize?