Selama terjadinya masa pandemi, banyak sekali hiruk-pikuk yang datang seling berganti dalam kurun waktu yang panjang. Dampak buruk juga berimbas kepada banyak perusahaan yang terpaksa harus melakukan PHK besar-besaran karena nilai pendapatan yang berkurang.
Beririsan dengan dampak buruk yang terjadi, terdapat kabar baik yang dikontribusi oleh banyak pemilik bisnis terutama para pemilik small-business! Berbicara melalui aspek GDP (Gross Domestic Product), faktanya 60% GDP Indonesia berasal dari small-business lho Founders!
Dengan banyaknya small-business baru yang bermunculan dalam deretan media sosial hingga e-commerce, ternyata membantu mengurangi 1,5% beban ekonomi pada GDP yang disebabkan oleh pandemi.
Lalu, apa itu sebenarnya GDP?
GDP adalah singkatan dari Gross Domestic Product atau biasa dikenal juga sebagai PDB (Produk Domestik Bruto) merupakan total nilai hasil produksi barang/ jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu, sebagai tolak ukur untuk mengukur perkembangan ekonomi negara.
Manfaat GDP (Gross Domestic Product)
1. Sebagai dasar untuk mengukur laju perkembangan ekonomi nasional.
2. Benchmark kemajuan ekonomi antar negara.
3. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara, karena terdapat beberapa komponen dalam rumus GDP.
4. Sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
Rumus yang dimaksud adalah:
Konsumsi Rumah Tangga Nasional (C)
Konsumsi barang dan jasa yang ada dalam negara. Meningkatnya nilai konsumsi dapat diartikan sebagai adanya kemauan dan kemampuan daya beli yang tinggi pada masyarakat.
Investasi (I)
Mengacu kepada investasi domestik/ pengeluaran dana modal.
Konsumsi Negara (G)
Adanya pengadaan peralatan penunjang operasional pemerintah, pembangunan infrastruktur, sampai pembayaran gaji aparatur sipil negara.
Ekspor-Impor (NX)
Ekspor artinya dari dalam negeri ke luar negeri, sebaliknya impor adalah dari luar negeri ke dalam negeri.
GDP (Gross Domestic Product) juga terbagi kedalam 2 jenis, yaitu:
1. GDP Real
Harga tetap konstan dari tahun ke tahun untuk mengabaikan dampak inflasi atau deflasi dalam suatu periode tertentu. Karena harga yang konstan,hasil peningkatan dan penurunan kuantitas juga dapat terlihat. Contohnya seperti negara yang umumnya menggunakan GDP Real sebagai tolak ukur perkembangan ekonomi.
2. GDP Nominal
GDP dievaluasi dengan harga pasar saat ini, yang realitanya harga selalu naik turun karena adanya inflasi/ deflasi. Nilai juga akan berubah karena adanya perubahan harga, kuantitas, atau bahkan keduanya.
So Founders, bagi kalian pemilik small-business ketahuilah bahwa kalian juga menjadi salah satu partisipan yang turut berkontribusi pada GDP negara lho!