Conspicuous consumption merupakan pembelian barang atau jasa yang bertujuan secara khusus untuk memperlihatkan kekayaan seorang individu, atau bahasa kekiniannya flexing.
Tidak sedikit ‘konten’ yang saat ini viral adalah konten flexing. Namun mengapa orang flexing dan kenapa banyak yang ‘kemakan’ dan menikmati konten flexing?
Suka atau tidak, sekarang flexing sudah menjadi cara untuk menunjukkan kredibilitas seseorang dan dijadikan tolak ukur untuk kesuksesan atau bahkan berujung jualan.
Study case
Sebuah club sosialita di Shanghai yang mewajibkan anggotanya untuk membayar iuran sebanyak $75 USD atau 1.8 juta rupiah sebulan dan menyertakan bukti kepemilikan aset sekitar $14.891 USD atau Rp. 236 juta rupiah.
Yang beneran tajir, segitu duit kecil. Tapi ternyata, banyak yang ‘nguat-nguatin’ buat tetap bisa join di club sosialita tersebut.
Konten flexing kekayaan di era saat ini, what do you think?