Beberapa alasan yang sering terjadi dan mungkin saja terjadi di perusahaan atau bisnis anda :
Tidak bisa membedakan antara keuntungan dan arus kas.
Ini adalah kasus yang sering banget di temuin nih. Ternyata masih cukup banyak start-up entrepreneur yang belum bisa membedakan antara keuntungan dan arus kas. Padahal dua hal tersebut merupakan hal yang berbeda, loh!. Dalam mengembangkan sebuah usaha, dua istilah tersebut merupakan hal yang penting untuk dipelajari lebih lanjut.
Opini :
- “Bulan ini banyak penjualan tinggi kok tenang aja”
- “Jual ke perusahaan A enak nih, harga diskon dikit tapi quantity banyak banget..”
- “Consign barang di store A bagus penjualannya, taro lagi deh stock disana..”
Realitas :
- “Bener penjualan tinggi, keuntungan banyak, ? Emang pegawai mau dibayar hutang juga?”
- “Penjualan banyak, tapi hati-hati juga nih sama term of payment, bisa jadi pembayaran di tempo sampai 30 hari ke depan? Aman sih kalau biaya listrik kantor bisa di tempo sampai 30 hari ke depan juga..”
- “Biaya produksi sama ongkos kirim dikeluarin awal bulan, rekap penjualan dari toko consignment baru dikirim akhir bulan, uang nya baru masuk pertengahan bulan depan, sedangkan awal bulan udah harus produksi lagi?”
Setelah melihat gambaran pada opini dan realitas diatas, kita dapat menyimpulkan nih bahwa kita jangan mudah tergiur dalam tingginya angka penjualan saja. Kita juga harus memikirkan aspek-aspek lainnya agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari, yaa!.
Overhead Cost terlalu tinggi
Dalam menjalankan sebuah usaha, wajib loh hukumnya bagi kita sebagai seorang pengusaha untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan. Mau sekecil apapun nominalnya, uang yang keluar dan masuk tetap harus dicatat. Mencatat pengeluaran dan pemasukan juga harus dilakukan secara tepat dan teliti. Hal tersebut juga dilakukan agar keuangan bisnis kita tetap stabil.
Kali ini kita akan membahas overhead cost. Pasti enggak asing lagi dong ditelinga kalian istilah ini. Apa masih ada nih yang belum paham mengenai overhead cost?. Secara sederhana, overhead cost berarti biaya yang tidak terkait secara langsung dengan produksi.
Jenis-Jenis Biaya Overhead :
- Biaya tenaga kerja yang sifatnya tidak langsung
- Biaya bahan penolong
- Biaya pemeliharaan
Biaya overhead ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari ketika kita menjalankan sebuah usaha. Saat kita tidak bisa mengontrol biaya overhead, hanya ada satu kemungkinan yang muncul yaitu overhead cost yang terlalu tinngi. Banyak sekali faktor-faktor yang menyebab biaya overhead ini terlalu tinggi. Biasanya faktor-faktor ini disebabkan oleh pengambilan keputusan yang cenderung kurang tepat. Dalam pengambilan keputusan, kita harus bijaksana dalam memilih dan memikirkan apakah hal tersebut kita butuhkan atau hanya sekedar keinginan belaka yang sifatnya tidak diperlukan.
Opini :
- “Bikin startup atau bisnis harus punya kantor dong, sewa lah!”
- “Kantor harus bagus, meja harus custom, sediain mobil kantor dong..”
- “Kita butuh anak design inhouse nih, sekalian lah sama admin juga!..”
Realitas :
- “Biaya sewa kantor termasuk fixed cost bulanan, dihitung lagi yuk apakah sudah waktunya untuk punya kantor sendiri? Atau hanya mengurangi profit margin?”
- “Boleh tingkatkan kenyamanan, tapi coba diukur aja cost and benefit di setiap pengeluaran, berbanding lurus gak sama hasilnya? Dengan adanya mobil kantor apakah jumlah client jadi lebih banyak?”
- “Di tahap awal, yang paling penting adalah bagaimana tetap mempertahankan fixed cost agar rendah, hire disaat memang bisa meningkatkan produktivitas, bukan sekedar merasa ingin meringankan beban kerja”
- Investing in talented, reliable people will take your business to the next level. – Stacy Francis, Francis Financial, Inc.
Tidak memiliki financial projection yang akurat dan jelas.
Financial Projection adalah biaya anggaran yang dirancang dalam memulai sebuah bisnis, dalam pembuatan financial projection harus dilakukan secara tepat dan akurat. Apabila hal tersebut dilakuakan dengan kurang tepat, maka besar kemungkinan untuk rawannya terjadi kebangkrutan karena tidak memiliki data yang akurat mengenai keuangan dalam sebuah usaha. Dibawah ini adalah beberapa hal yang harus kamu diperhatikan dalam pembuatan financial projection agar financial projection kamu jelas dan akurat.
Hal – hal penting yang ada dalam financial projection :
- Dana yang dikeluarkan sebagai modal awal
- Proyeksi perkiraan penjualan
Opini :
- Alokasi budget bulanan yang salah
- Pengeluaran biaya yang melebihi budget awal
- Terlalu optimis tentang revenue saat membuat target awal
Realitas :
- Penyusunan financial projection berdasarkan histori data sebelumnya untuk proyeksi kedepan sangat berguna untuk dashboard owner
- Dengan adanya projection di awal bisa menjadi ‘patokan’ bagi owner agar tidak overspending pengeluaran perusahaan
- Optimis boleh, tapi jangan pada revenue. Penyusunan proyeksi keuangan dengan 3 skenario, optimistic, pesimistic, dan realistic sebagai acuan akan kemungkinan yang dapat terjadi.
Failing To Consult Financial Professionals
Pengusaha pemula kebanyakan tidak peduli tentang mempekerjakan pihak ketiga seperti konsultan keuangan, pemasaran agensi, dll. Mereka sering berpikir itu akan membuang-buang uang. Faktanya, mereka dapat membantu Anda secara profesional dan sebagai pemilik, Anda dapat fokus pada ikhtisar perusahaan dan gambaran yang lebih besar.
Bagi founders yang memiliki keluhan seperti diatas, Teman Startup siap untuk membantu perusahaan dalam penyusunan sistem preventif yang berkaitan dengan kebijakan keuangan dan sistem represif dengan internal audit untuk menjadi ‘pengawas’ kebocoran yang terjadi di perusahaan.