Jadi udah pada tau kan brand energy drink yang berasal dari Amerika Serikat, Red Bull. Memang sekarang arguably Red Bull adalah brand energy drink paling populer di muka bumi. Tapi, ga begitu faktanya di tahun 1994.
Pada tahun 1994, Red Bull mau penetrasi market energy drink di ibu kota Inggris, London. Namun permasalahannya adalah belum memiliki budget yang besar untuk mempromosikan produk mereka.
Red Bull memutuskan untuk melakukan FOMO marketing, dan bisa dibilang cara ini cukup unik dan kreatif!
Strategi Tempat Sampah
Red Bull sengaja mengisi penuh tempat sampah di tempat-tempat ramai di London dengan kaleng kosong minuman Red Bull. tempat-tempat yang dipilih seperti stasiun, depan pub, kampus dan klub malam.
Kaleng minuman ini ga cuma diletakkan di tempat sampah, tapi juga di crush agar terlihat seperti sampah.
Tujuannya adalah agar para pedestrian yang lewat di tempat-tempat ini melihat bahwa ternyata ada minuman baru yang sedang “populer” sampai banyak sekali yang mengkonsumsi. Ini akan menimbulkan efek FOMO (fear of missing out) dan mendorong orang-orang akan tertarik untuk mencoba rasa dari Red Bull energy drink.
Kesuksesan dari campaign iki nunjukin kalau orang2 lebih suka rekomendasi sesama konsumen daripada di direct selling. Efeknya mirip dengan review di e-commerce!