Dalam menjalankan sebuah bisnis pasti akan selalu ada rintangan yang menghadang. Seorang penguasaha harus siap dengan segala konsekuensi yang akan ditanggung dalam menjalankan sebuah bisnis, terutama menjalankan sebuah bisnis keluarga. Hal tersebut pastikan akan menciptakan rintangan yang jauh lebih berat lagi.
Tetapi jangan salah loh!, banyak sekali bisnis keluarga yang masih mampu bertahan dari generasi ke generasi. Contohnya seperti Susilo Wonowidjojo, yaitu pemilik bisnis keluarga yang sukses melalui bisnisnya PT Gudang Garam dengan kekayaan sebesar $7.1 milyar. Beliau adalah anak ketiga dari Surya Wonowidjojo sebagai pendiri Gudang Garam. Tidak bisa dipungkirkan jaman sekarang mana ada yang tidak kenal dengan Gudang Garam.
Salah satu kunci dari membangun bisnis keluarga yaitu setiap anggota keluarga yang terlibat dalam suatu bisnis harus saling memahami segala rintangan yang dihadapi. Sehingga dalam menghadapi sebuah masalah, satu sama lain tidak hanya sekedar mengindentifikasi, tetapi juga harus mencari jalan keluar untuk mengembangkan cara mengatasi permasalah tersebut.
Apabila kalian sedang menjalani bisnis keluarga, jangan sampai gagal hanya karena masalah berikut ini, yang pertama adalah mengesampingkan kompetensi untuk menentukan posisi seseorang didalam perusahaan kalian. Dalam menentukan posisi disuatu perusahaan, harus didasari dengan kemampuan yang dimiliki. Jangan hanya karena orang tersebut adalah anak dari pendiri perusahaan, dia berhak menduduki posisi sebagai CFO perusahaan. Hal tersebut harus dipertimbangkan dengan kemampuan yang ia miliki untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. Setiap posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan harus diduduki oleh orang yang memang berkompeten.
Selanjutnya kegagalan juga biasanya disebabkan oleh masuknya urusan keluarga kedalam perusahaan. Hal ini sudah jelas harus sangat diperhatikan dalam menjalankan bisnis keluarga. Untuk mencapai sebuah kesuksesan, seseorang harus mampu bersikap profesional. Profesional yang dimaksud tidak hanya sekedar ahli saja. Namun selain itu, harus dapat membedakan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Oleh karena itu jangan sampai urusan didalam keluarga masuk kedalam urusan kantor dan menghambat keberlangsungan jalannya perusahaan.
Lalu kurangnya pertahanan pada perencanaan suksesi oleh pendiri perusahaan keluarga, dapat juga menjadi penyebab dari gagalnya bisnis keluarga. Perencanaan dan penerapan suksesi ini adalah hal yang sangat penting untuk mempertahankan eksistensi perusahaan. Jangan sampai setelah perusahaan tersebut dipegang oleh generasi berikutnya, menjadi hancur dan berantakan.
Selain itu, dalam menjalankan bisnis keluarga, kalian harus memperhatikan struktur jabatan dan job description. Struktur jabatan dan job description pada suatu perusahaan merupakan hal yang fundamental. Hal tersebut dibuat agar setiap individu fokus pada tugasnya dan tidak melenceng dari pedoman awal. Apabila struktur jabatan dan job description berantakan, maka akan berpengaruh pada jalannya sebuah perusahaan.
Dan yang terakhir adalah generation gap. Dalam kehidupan berkeluarga pasti akan hadir generation gap, begitupun dalam sebuah perusahaan terutama bisnis keluarga. Hal itu tidak dapat dipungkiri karena dalam sebuah perusahaan umumnya terdapat 4 generasi yaitu generasi baby boomers, X, Y, dan milenial. Hal itu akan menimbulkan perasaan dimana yang tua akan selalu merasa lebih berpengalaman, sedangkan yang muda akan merasa lebih paham tentang pasar.
Bagi kalian yang merasa memiliki keluhan seperti diatas, Teman Startup siap untuk membantu perusahaan dalam menyusun sistem preventif yang berkaitan dengan professional management structure and SOP untuk bisnis keluarga anda.