Pada umumnya setiap orang memiliki tingkat kebutuhan seperti layaknya primer, sekunder hingga tersier. Berikut ini ada 5 tingkatan yang terdapat pada Maslow’s Hierarchy of Needs atau Hierarki Kebutuhan Maslow. Pasti kalian sering melihat dan membaca ini yang umumnya pada sisi psikologi, ilmu komunikasi dan ilmu lainnya. Kali ini coba kita pahami dari sisi pandang bisnis yuk! Sebelum membahas tingkatannya, kita bahas dulu arti dari Maslow’s Hierarchy of Needs dan siapa pencetusnya.
Apa itu Maslow’s Hierarchy of Needs?
Maslow’s Hierarchy of Needs atau Hierarki Kebutuhan Maslow adalah teori psikologi yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow di tahun 1943 pada makalahnya yang berjudul “A Theory of Human Motivation”. Maslow menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yang meliputi kebutuhan biologis dan psikologis.
5 tingkatan yang terdapat pada Maslow’s Hierarchy of Needs:
1. Physiological Needs
Tingkat pertama adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan tingkat dasar atau basic needs yang harus dipenuhi manusia seperti makanan, udara, waktu istirahat, pakaian untuk bertahan hidup. Jika dikaitkan dengan bisnis dan marketing, di tingkat ini marketers dapat memulai untuk ‘menjual’ hal yang dibutuhkan manusia dengan modifikasi yang diselaraskan dengan zaman dan model karena hal seperti makanan dan pakaian adalah dua hal terpenting yang tentunya sangat diperlukan oleh manusia.
2. Safety Needs
Tingkat kedua adalah kebutuhan rasa nyaman dan aman. Disaat kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, akan muncul naluri manusia untuk ingin merasa aman dan mendapatkan perlindungan entah itu keamanan dalam pekerjaan, jaminan untuk kesehatan ataupun tunjangan di hari tua. Hal ini juga merupakan basic needs yang tentu perlu dipenuhi manusia. Pemenuhan keinginan ini biasanya disalurkan orang dalam pembelian asuransi jiwa, tabungan berjangka, atau mungkin tempat tinggal yang nyaman dan aman.
3. Belongingness and Love
Tingkat ketiga adalah kebutuhan sosial dan kasih sayang. Saat kebutuhan dasar telah cukup terpenuhi, manusia cenderung untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Rasa ingin untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain merupakan kebutuhan psikologi seperti afiliasi, koneksi, intimasi, kasih sayang antar teman dan keluarga yang bisa menjadi acuan dan motivasi untuk seseorang dapat semangat dalam pekerjaan karena mereka merasa dikasihi dan dianggap ‘ada’ dalam lingkup sosial tersebut. Kebutuhan ini biasanya dipenuhi dengan cara bertamasya, rekreasi dengan keluarga, ikut dalam suatu komunitas dengan hobi yang sama, atau juga berada di dekat kerabat.
4. Esteem Needs
Kebutuhan akan penghargaan juga menjadi salah satu kebutuhan psikologi yang perlu dipenuhi setelah kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, dan sudah dianggap ‘ada’ dalam lingkup sosial mereka. Dengan motivasi yang didapat dalam hal pekerjaan dan mengejar ‘target’ yang ada, saat sudah dititik pencapaian orang juga memerlukan penghargaan akan kerja keras mereka. Perhatian, status, pengakuan, apresiasi merupakan hal sederhana yang dibutuhkan psikologi seseorang. Pada dasarnya untuk segala sesuatu yang telah dicapai, manusia pasti memerlukan penghargaan untuk rasa kepuasan tersendiri. Kebutuhan ini biasa terpenuhi ketika seseorang berhasil untuk mendapatkan suatu pencapaian, misalnya memiliki jabatan tinggi, membeli rumah yang mewah, atau jam tangan mahal yang sekiranya dapat ‘membayar’ kerja keras mereka.
5. Self Actualization Needs
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan di tingkat tertinggi dalam diri manusia yang perlu dipenuhi. Pada dasarnya, manusia memiliki keinginan untuk diakui oleh orang lain, dipuji, atau setidaknya memiliki karya yang dilihat orang banyak. Salah satu pemenuhan kebutuhan ini, adalah ketika seseorang dapat dipanggil menjadi seorang pembicara, memenangkan penghargaan dalam sebuah kompetisi, ataupun memiliki riwayat dan nama baik di masyarakat. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dengan cara pengembangan diri, menunjukkan dan menggunakan keahlian dan kelebihan tentang skill yang dimiliki. Dengan aktualisasi diri yang kuat manusia cenderung menyukai hal-hal berdasarkan keahlian dan skill yang dimiliki karena mereka merasa ‘dibutuhkan’ di ranah tersebut.
Dari kelima tingkatan diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan awal yang harus selalu terpenuhi sebelum akhirnya naik untuk memenuhi tingkatan lain seperti sosial dan psikologi. Saat kebutuhan diri telah terpenuhi, dorongan motivasi untuk mencapai hal yang lebih tinggi juga akan terus meningkat. Penuhi tahap dasar lalu penuhi tingkat lainnya secara perlahan tapi pasti ya Founders, percaya bahwa usaha dan kerja keras pasti akan selalu ada hasil baiknya.
Baca Juga: 4 Tahapan Product Life Cycle dari Lahir hingga Mati