Merek olahraga ternama, Adidas dikabarkan menarik kembali gugatannya terhadap logo Black Lives Matter (BLM) Global Network Foundation. Keputusan ini diambil setelah protes dari aktivitis perlindungan HAM meluas.
Dua hari sebelumnya, perusahaan Jerman itu mengajukan gugatan ke kantor merek dagang AS, menyusul permintaan BLM tahun 2020 untuk mendaftarkan merek dagang tiga garis kuning sebagai logonya.
Dalam gugatannya, Adidas mengklaim telah menggunakan logonya sejak tahun 1952, hingga telah memperoleh ketenaran internasional dan pengakuan publik yang luar biasa. Sebelum gugatan soal merek ini dicabut, Adidas beberapa kali telah berupaya menghentikan BLM merilis pakaian hingga tas yang menampilkan logo tersebut.
Adidas menegaskan bahwa gugatan ini bukan berarti kritik terhadap misi Black Lives Matter, melainkan karena desain kampanye BLM yang terlalu mirip dengan desain logo mereknya. Keidentikan ini, menurutnya, akan menciptakan kebingungan jika disandingkan dengan logo tiga garisnya yang terkenal.
For your information, Adidas sebenarnya telah mengajukan lebih dari 90 tuntutan hukum dan menandatangani lebih dari 200 perjanjian penyelesaian terkait dengan merek dagang tiga garisnya sejak 2008.
Awal tahun ini saja, perkara tiga garis, Adidas juga menuntut fesyen luxury brand Thom Browne. Namun, usahanya untuk menunjukkan pelanggaran motif tiga garis itu gagal setelah pengadilan menolak gugatannya.
Namun, permasalahannya dengan BLM kali ini adalah yang paling menonjol karena kampanye HAM kelompok kulit hitam tersebut telah dikenal luas, bahkan mendapat momentum khusus di Minneapolis.
Atas huru-hara logo, kritikus menuduh Adidas terlalu bersandar pada hukum dan menargetkan kelompok yang didirikan untuk mengadvokasi kelompok minoritas melawan ancaman kekerasan.
Baca juga: Adidas Gugat Thom Browne Terkait Penggunaan Three Stripes!