Huru-hara pemilik Twitter, Elon Musk, sepertinya nggak pernah berhenti, ya, Founders! Kali ini, Musk dapat surat terbuka yang isinya teguran dari para pemegang saham.
Surat tersebut dibuat setelah roket SpaceX Starship meledak di udara dalam uji coba terbang pertama. Ditambah laba bersih Tesla yang anjlok 20% lebih karena marjin yang menyempit. Karena ini juga, saham Tesla turun hampir 10%.
Nggak cuma itu, Musk juga kembali mengundang kontroversi di Twitter dengan menghilangkan status terverifikasi dari akun yang tidak membayar dan menghilangkan tanda untuk pejabat serta akun pemerintah. Tentunya ini berpotensi meningkatkan penipuan di Twitter, kan?
Para investor Tesla yang punya kepemilikan kebih dari $1,5 miliar USD, dalam ‘surat cinta’ itu menginginkan agar petinggi Tesla bekerja keras untuk menyelesaikan masalah di perusahaan yang dapat menimbulkan risiko hukum, operasional, serta reputasi terhadap produk kendaraan listriknya. Sebab menurutnya, berbagai masalah saat ini dapat membahayakan nilai jangka panjangnya.
Selain itu, mereka juga prihatin dengan penanganan masalah hak pekerja yang dilakukan Musk dan Tesla. Seperti yang kalian tahu, belakangan ini Tesla banyak menerima tuntutan hukum karena masalah rasis, penghancuran serikat pekerja, hingga kondisi kerja yang tidak aman.
Atas masalah yang menyangkut hukum ini, Tesla sekarang menghadapi penyelidikan kriminal oleh pihak berwajib di Amerika Serikat. Namun, bukannya fokus menyelesaikan masalah, CEO Musk justru membuat kontroversi lain di Twitter.
Berdasarkan presentasi investor, tiga bulan pertama tahun 2023, Tesla memiliki utang mencapai $7,32 miliar USD kepada supplier serta menyimpan persediaan senilai $14,38 miliar USD setelah meningkatkan produksi dan menerapkan potongan harga kuartal pertama.
Meski sudah diobral, produk Tesla ini kabarnya masih kurang laku juga di pasaran. Seorang analis mobil dari Morgan Stanley, Adam Jonas, menyebut kalau diskon mobil Tesla kali ini tidak berdampak besar pada penjualan dibandingkan sebelum-sebelumnya.
Baca juga: Elon Musk Cari CEO untuk Twitter!