Pada tahun 2023 ini, kita menyaksikan bangkitnya teknologi baru bernama Artificial Intelligence atau akrab disebut AI. Sebuah teknologi yang sebelumnya terasa jauh dan tidak terlalu berkontribusi pada kehidupan sehari-hari, sekarang telah menjadi second nature bagi manusia.
Melalui tools seperti ChatGPT dan Bard, banyak pekerjaan manusia yang terbantu dan menjadi lebih mudah. Manusia jadi tidak perlu bekerja sekeras sebelum adanya AI atau LLM ini.
Tapi dengan adanya teknologi ini, muncul juga concern baru. Apa nantinya AI ini akan menggantikan pekerjaan manusia? Apakah lapangan kerja akan semakin sedikit karena dipangkas oleh kecanggihan AI?
Menurut Co-Founder Microsoft, Bill Gates, kehadiran AI justru akan membuat kehidupan manusia semakin sejahtera.
Gates berpendapat bahwa dengan adanya AI ini, manusia bisa bekerja hanya 3 hari dalam seminggu (sistem 3-day work week), jika ditangani dengan tepat. Bagaimana maksudnya?
Gates setuju bahwa nantinya akan ada pekerjaan yang tergantikan perannya oleh AI. Tapi jika perubahan ini dilakukan dengan perlahan dan terukur, AI justru akan membebaskan manusia dari beban kerja yang berlebihan.
Hal yang bisa dilakukan adalah menjaga pace dari perubahan ini dan pemerintah harus bisa membantu dan memfasilitasi pelatihan untuk mempelajari skill-skill baru yang dibutuhkan.
Gates juga menambahkan bahwa manusia telah melalui revolusi teknologi sebelumnya yang berarti juga mampu untuk melalui revolusi teknologi yang akan dihadapi ini (AI).
Mengutip Gates,”the purpose of life is not just to do jobs”. Dengan bantuan AI, manusia akan punya lebih banyak waktu luang dan bisa mengeksplor lebih banyak hal. Gimana menurut kalian?
Baca juga: Teknologi Artificial Intelligence untuk Atasi Kemacetan Jakarta