UMKM konvensional dan pedagang kaki lima selama ini kesulitan untuk go digital, tetapi tidak lagi dengan adanya aplikasi marketplace Titipku.
Dengan aplikasi ini, tujuan Co-Founder dan CEO Titipku, Henri Suhardja dan Co-Founder Titipku, Ong Tek Tjan adalah untuk membantu UMKM dan pedagang pasar tradisional dalam memasarkan produk secara online, lebih dikenal dan berdaya.
Aplikasi asal Yogyakarta ini juga akan memudahkan para pengguna untuk memesan dan membeli kebutuhan sehari-hari mulai dari sayuran, sembako, daging, telur hingga pakaian, dalam satu aplikasi.
Perusahaan yang dimulai pada tahun 2017 lalu, kini fokus pada pengembangan Gempur Pasar di Jakarta pada 2021 ini. Titipku sudah memiliki 116.000 mitra pedagang dan UMKM yang tergabung dan 115.000 pengguna.
Jangkauan wilayah Titipku kini meliputi Yogyakarta, Solo, Jakarta, Jawa Timur dan Bali. Khusus tahun ini Titipku fokus melebarkan sayap di Jakarta dengan harapan untuk memasuki ke seluruh pasar yang ada di Jakarta.
Titipku berusaha untuk menggandeng para generasi muda karena selain lebih familiar dengan teknologi, mereka dianggap lebih fleksibel untuk belajar dan lebih paham kondisi di lapangan. Dengan menjadi seorang reviewer atau penjelajah, mereka akan mendapat penghasilan tambahan.
Generasi muda yang bergabung bersama Titipku akan datang ke UMKM dan memasukkan data-data UMKM yang ingin dipromosikan di Titipku. Selain itu, mereka juga memiliki kurir yang membeli barang di UMKM dan mengirimkan ke pembeli.
Pemberian ruang yang luas bagi pengguna aplikasi untuk mendapatkan penghasilan, sangat membantu khususnya di masa pandemi. Para penjelajah mendapatkan imbal jasa sebesar Rp10.000 dari mengunggah review dan pasif income Rp1.000 untuk setiap transaksi yang dilakukan.
Semakin banyak data UMKM atau pedagang kecil yang diunggah, kian bertumpuk pula penghasilan yang mereka punya. Untuk kurir, mereka akan mendapat pendapatan dari ongkos kirim dan jasa titip untuk setiap transaksi yang tuntas.
Saat pandemi, Henri mengaku jumlah transaksi Titipku melonjak karena anjuran pemerintah untuk menjaga jarak membuat masyarakat umum mengurangi bepergian termasuk belanja dan membeli produk secara daring. Alhasil, mereka fokus untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat karena itu sangat amat dibutuhkan.
Dengan mendukung kapasitas UMKM lokal, Titipku menggelar pelatihan bekerja sama dengan kementerian, dinas, instansi terkait maupun lembaga pendidikan. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu UMKM membaca tren maupun peluang terkini sehingga keuntungan pun didapatkan secara maksimal.
Dengan begitu, mereka juga secara resmi bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jogja untuk mengangkat pasar tradisional di Kota Berhati Nyaman.
Bahkan, Titipku juga secara resmi bermitra dengan Telkom, Kementerian Komunikasi dan Informatika hingga Kementerian Koperasi dengan tujuan UMKM di seluruh Indonesia dapat merasakan manfaat teknologi untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Baca juga: How to Turn Trash to Cash ala Filmonkish!
Titipku berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Bentuk-bentuk pelayanan yang bisa diberikan, antara lain: memastikan produk yang dibelanjakan segar, berkualitas, dan sesuai dengan pesanan, garansi produk dengan mengganti barang yang rusak/tidak sesuai, dan mengantarkan pesanan sesuai waktu yang ditentukan oleh konsumen.