Berawal dari mencari minuman yang sehat, enak dan juga terjangkau, Joshua Satrio terinspirasi untuk memulai bisnis F&B yang fokus kepada healthy smoothies, Joomba Smoothies. Walaupun pasar minuman sehat masih terbilang kecil, kehadiran Joomba bertujuan untuk mengedukasi dan merubah behavior masyarakat Indonesia.
Meski dengan adanya kehadiran COVID-19 yang umumnya merugikan, Joomba justru kecipratan untung. Di masa pandemi, masyarakat menjadi lebih health conscious dan hidup sehat menjadi salah satu tren gaya hidup yang banyak dilakukan oleh masyarakat saat ini. Joomba tidak hanya fokus kepada inovasi varian rasa yang ditawarkan, tetapi juga pengemasan dan presentasi produk mereka. Hal ini penting karena pengemasan dapat menjadi nilai tambah yang sangat mempengaruhi minat beli seseorang.
Konsumen juga cenderung membandingkan kemasan suatu produk dengan kompetitor yang menawarkan hal sejenis. Kemasan yang bagus juga memberikan kesan kualitas tinggi sehingga mendorong minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Joomba Smoothies sendiri dikemas dalam paper cup full print dengan design yang lucu dan kombinasi warna yang unik yang tentunya sangat memikat mata.
Joomba yang buka pada tahun 2020 silam, melihat adanya peluang untuk berekspansi karena saingan yang masih termasuk sedikit di Indonesia. Dengan peluang dan pertimbangan, akhirnya Joomba memutuskan untuk bergabung dengan Jiwa Group.
Jiwa Group merupakan perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman dengan beberapa brand di bawah mereka yakni Kopi Janji Jiwa, Jiwa Toast, serta Jiwa Tea. Menurut Co-founder Joomba, Wendy Noel Wijaya, tujuan dari gabungan ini adalah untuk mempercepat growth dari segi kualitas, outlet, dan juga brand awareness.
Bergabungnya Joomba dengan Jiwa Group juga bisa memberikan pilihan produk lain untuk para pelanggan setia Jiwa Group. Bagi Joshua Satrio, gabungan antara Joomba dan Jiwa Group adalah mutual benefit dan tentunya “bukan nebeng, tapi saling membantu.”
Beberapa tips dari Joshua Satrio dalam memilih partner nih Founders!
1. Mencari partner dengan latar belakang
Contohnya seperti latar pendidikan yang berbeda. Dengan hal ini, partner akan dapat melengkapi dirimu dalam merintis dan mengembangkan sebuah bisnis. Selain latar belakang, kita juga harus melihat attitude orang tersebut, apakah cocok dengan kita atau tidak.
2. Memiliki tujuan yang sama
Salah satu poin penting yang menjadi kunci sukses sebuah usaha yaitu ‘tujuan’. Pastikan bahwa partner bisnis kalian nantinya memiliki visi dan misi yang sama dengan kalian karena itu merupakan fondasi yang sangat penting.
3. Saling menguntungkan atau both ways
Jika bekerja sama dan tidak mendapatkan hasil, kedua bisnis juga sama-sama tidak akan maju dan berujung hanya membuang waktu.
So Founders, ekspansi mungkin menjadi salah satu peluang untuk menjadikan bisnis berkembang dan bertahan di antara banyaknya persaingan, namun jangan lupakan untuk mempertimbangkan dari berbagai sisi untuk menghindari adanya konflik.
Untuk cerita lengkapnya, dapat kalian akses dan dengar di Spotify Teman Startup edisi Ngobis ya Founders!