Saat waktu santai sambil menonton televisi selain acara yang disajikan menjadi favorit, iklan juga menjadi salah satu hiburan apalagi jika melodi, nada, dan lagu yang ada di iklan tersebut mudah untuk diingat dan diikuti. Meskipun di zaman sekarang, televisi sudah bukan menjadi pilihan utama, tetapi nyatanya jingle dari iklan yang sering diputar di televisi dapat membawa kenangan masa lalu. Yuk kita ambil satu contoh jingle yang sangat familiar di telinga kita Founders!
Jingle yang satu ini pasti sudah sangat dikenal dan hafal di luar kepala kan Founders? Gimana kalau kita bahas dari sisi bisnis?
Jingles in Advertising
Kenapa ada di posisi pertama?
Karena dapat meningkatkan brand recognition dan mengkomunikasikan message brand/ produk/ jasa kepada pelanggan saat ini dan calon pelanggan.
Karakteristik dari jingle
Catchy, repetitif, dan relatif simple.
Kalau ada jingle, apakah customers pasti langsung membeli produk tersebut?
Tidak. Tetapi begitu customer melihat jingle brand kalian, saat berikutnya mereka melihat tanda atau iklan dari brand, mereka cenderung mengkaitkan jingle dari brand kalian dengan iklan tersebut. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan customer akan memilih brand kalian saat mereka membutuhkan!
Lalu, mengapa perusahaan menggunakan jingle?
1. Element of a branding: Jingle menggunakan indra pendengar manusia untuk mengidentifikasi suatu brand.
2. Mudah diingat: Dibandingkan dengan branding element lainnya seperti logo, jingle menjadi kemungkinan besar stuck di kepala kita terus-menerus.
3. Pengulangan musik: Setelah mendengar jingle di iklan atau kampanye, tanpa sadar kita mengulang lagu itu sendiri!
So Founders, tidak perlu yang rumit tetapi justru yang simple dan catchy adalah jurus ampuh agar jingle kalian dapat mudah dikenal oleh masyarakat!