Menjadi generasi ke-10 dalam keluarga pengrajin gelas, Georg memiliki perusahaan yang terkenal dalam membuat gelas wine, gelas scotch, whiskey, espresso, hingga gelas air. Lalu, apa yang membuat dia menjadi buah bibir di bidang tersebut?
Menurut situs web Riedel
“The delivery of a wine’s ‘message’, its bouquet and taste, depends on the form of the glass. It is the responsibility of a glass to convey the wine’s message in the best manner to the human senses.”
Atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, “Cita rasa dari setiap wine sangat bergantung dan merupakan tanggung jawab dari gelasnya, hingga bisa menyampaikan ‘rasa’ wine tersebut ke indera manusia.”
Hal tersebut yang menjadikan ‘storytelling’ dimulai.
Tidak berhenti sampai disitu, walau opini ini banyak diterima skeptis oleh pasar, ‘storytelling’ dari Riedel banyak digaungkan oleh pihak lain, salah satunya:
Thomas Matthew (Executive Editor of Wine Spectator Magazine) dan Robert Parker, Jr. (The King of Wine Reviewers) berkata bahwa semua orang (termasuk mereka) skeptis saat pertama kali mengikuti ‘wine-tasting’ dengan Riedel, namun setelah melakukan tasting tersebut, ia beranggapan bahwa gelas wine terbaik secara teknikal dan hedonistik adalah gelas buatan Riedel.
Georg Riedel, Thomas Matthew, Robert Parker, Jr., dan ekspertis lain pada bidang wine akhirnya berhasil menciptakan ‘opini’ publik bahwa wine mahal maupun murah, akan terasa lebih enak dengan gelas buatan Riedel.
Lalu muncul satu pertanyaan nih Founders, apakah secara tes ilmiah memang benar gelas berpengaruh pada rasa dari wine tersebut?
Jawabannya adalah, tidak. Melalui double-blind test, orang-orang tidak mampu menentukan perbedaan dari gelas karya Riedel dengan gelas seharga $1.
So bisa dilihat kan Founders, bahwa ‘storytelling’ membawa pengaruh besar dalam proses marketing. Mungkin Riedel memang dari awal tidak jualan gelas, namun menjual cerita dan pengalaman. Atau mungkin memang kita sebagai konsumen, juga merupakan penikmat dari ‘cerita’ tersebut.
Pertanyaan selanjutnya pun hadir dengan pemikiran, opini, dan sudut pandang yang berbeda dari setiap orang. Jadi, apakah Georg Riedel seorang pembohong? Atau hanya seorang storyteller yang baik?
Baca juga: Kara Goldin CEO of Hint Water Dulu Sempat Diremehkan Coca-Cola Berujung Sukses
Comments 1