Banyaknya metode pemasaran, tidak dipungkiri hard selling dan soft selling menjadi salah satu metode paling umum yang banyak digunakan oleh para pebisnis dalam memasarkan produknya. Namun, tidak dipungkiri juga dalam setiap langkah yang diambil, pasti terdapat pro dan kontra yang menjadi pertimbangan setiap orang.
Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan mengenai pro dan kontra hard selling, yuk kita cari tahu arti dari hard selling hingga tujuannya!
Hard Selling
Hard selling merupakan sebuah sales approach yang bersifat langsung, agresif, dan mendorong. Tujuan dari metode hard selling sendiri lebih ke mendesak customer untuk melakukan pembelian/ keputusan di waktu tertentu yang relatif singkat, biasanya menekankan aspek ‘urgency’.
Contoh umumnya seperti: booth kartu kredit di mall, asuransi, sales property, dan lainnya.
Pro dan Kontra dari Hard Selling
Pro:
– Memenuhi kebutuhan mendesak → Jika customer sedang membutuhkan suatu barang dan ternyata langsung cocok, sangat memungkinkan untuk langsung ‘closing’. Timing is everything!
– Sistem penghargaan langsung untuk tenaga penjual → Poin yang satu ini menjadi alasan utama mengapa para pekerja tidak pernah lelah untuk ‘mengejar’ potential customer.
– Meniadakan kompetisi → Customer cenderung tidak memiliki waktu untuk membandingkan produk tersebut dengan produk lainnya karena sudah didesak oleh salesperson tersebut.
Kontra:
– Mendorong pelanggan menjauh → Dengan metode hard selling, terkadang membuat customer merasa risih dan berujung ‘kabur’.
– Salah fokus → Alih-alih berfokus pada pelanggan, salesperson lebih fokus terhadap penjualan/ closing, hingga pelanggan memilih untuk pergi.
– Kecil kemungkinan untuk repeat order → Customer tidak ingin mengulangi experience serupa.
– Company’s reputation at risk
Terlepas dari adanya pro dan kontra, hard selling dapat menarik lebih banyak sales/ closing jika digunakan dengan strategi dan kondisi yang tepat ya Founders! Dan jangan lupa untuk melihat perilaku pembelian pelanggan kalian terlebih dahulu untuk memutuskan apakah metode hard selling cocok atau tidak untuk bisnis kalian!