Adidas dikabarkan menyimpan stok sneaker Yeezy senilai 1 miliar poundsterling atau sekitar Rp18,5 triliun setelah berpisah dengan rapper Kanye West!
Kalau nggak bisa dijual, perusahaan asal Jerman ini berpotensi mengalami kerugian tahunan hingga 611 juta poundsterling (sekitar Rp11,3 triliun).
Pada Oktober 2022 yang lalu, Adidas memutuskan untuk memutus hubungan dengan Kanye West atau lebih dikenal “Ye”, setelah ia membuat komentar anti-Semit di media sosialnya.
Terkait stok melimpah itu, CEO Adidas Bjorn Gulden menolak untuk menghancurkannya. Sementara kalau disumbangkan, bisa jadi bumerang bagi perusahaan dan menyebabkan penjualan kembali.
Belum sempat membuat keputusan, Adidas mendapat gugatan dari investor yang mengatakan bahwa perusahaan ini mengabaikan potensi masalah atas “perilaku ekstrem” West.
Mereka menuding Adidas telah mengetahui perilaku buruk sang rapper, bahkan sebelum memutuskan bekerja sama dengannya.
Sejak memutuskan hubungan dengan West, Adidas rugi hingga 700 euro karena produk Yeezy senilai ratusan juta euro yang tidak bisa terjual. Perusahaannya pun memperkirakan akan kehilangan pendapatan sekitar $1,3 miliar USD tahun ini.
Hal paling memungkinkan yang bisa dilakukan adalah “menggunakan kembali” koleksi West yang tersisa supaya perusahaan tidak merugi $534 juta USD dalam laba operasional tahun ini.
Setelah kerja sama Adidas dan West dibubarkan, pihaknya mengatakan akan mencoba untuk menjual produk pakaian berciri khas Kanye West tanpa nama dan merek Yeezy. Tetapi untuk sneaker, akan dilematis karena produk yang satu ini sudah dikenal prestise dan mewah.
Kalau sukses terjual kembali dengan merek Adidas sendiri, penjualan sneaker tersebut dapat menghemat sekitar $300 juta USD dalam cost royalti dan biaya pemasaran. So, apakah kalian masih mau beli sneaker sisa kerja sama Adidas dan Kanye West ini?