Alibaba berencana membagi perusahaannya menjadi enam unit bisnis. Keputusan ini menjadi perombakan paling besar dalam sejarah raksasa e-commerce China senilai US$220 miliar tersebut.
Setiap unit bisnis hasil restrukturasi itu nantinya akan dikelola oleh CEO dan dewan direksi sendiri. Selain untuk membuka nilai pemegang saham (unlock shareholder value), langkah tersebut dilakukannya guna meningkatkan daya saing pasar.
Beberapa tahun terakhir Alibaba memang mengalami masa-masa sulit. Perusahaan ini dikabarkan menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara asalnya sendiri.
Bagi yang belum tahu, sebelumnya pemerintahan Xi Jinping menjatuhkan denda Rp 41 triliun kepada Alibaba karena dianggap menyalahgunakan dominasi pasarnya dan melanggar praktik hukum anti monopoli di negara itu. Akibatnya, perusahaan rugi hingga US$500 miliar.
Pemecahan unit bisnis Alibaba diumumkan ke publik menyusul kembalinya salah satu pendiri, Jack Ma ke China setelah lebih dari satu tahun berada di luar negeri. Keputusan ini menjadi cara untuk mempertahankan sebagian besar operasinya, mulai dari supermarket hingga data center agar berada di bawah satu induk.
Adapun restrukturasi unit bisnis Alibaba adalah sebagai berikut:
- Cloud Intelligence Group, mencakup aktivitas cloud dan kecerdasan buatan perusahaan, akan dipimpin oleh CEO Alibaba Daniel Zhang.
- Taobao Tmall Commerce Group, mencakup platform belanja online perusahaan termasuk Taobao dan Tmall.
- Local Services Group, mencakup layanan pengiriman makanan Alibaba Ele.me serta pemetaannya, akan dipimpin Yu Yongfu sebagai CEO.
- Cainiao Smart Logistics, menaungi layanan logistik Alibaba dengan CEO Wan Lin.
- Global Digital Commerce Group, mencakup bisnis e-commerce internasional Alibaba termasuk AliExpress dan Lazada, akan dipimpin Jiang Fan sebagai CEO.
- Digital Media and Entertainment Group, mencakup bisnis streaming dan film Alibaba, akan dipimpin Fan Luyuan sebagai CEO.