Sebuah proses dibutuhkan untuk mencapai satu titik ke titik lain. Begitu juga dengan keputusan seseorang untuk membeli suatu barang atau menggunakan suatu jasa. Prosesnya disebut dengan Consumer Decision Making Process.
Sederhananya consumer decision making process ini adalah pemetaan proses seorang customer/calon customer dari awal terpapar pada produk hingga setelah membeli produk. Berikut adalah prosesnya:
1. Problem recognition
Langkah pertama dari sebuah Consumer Decision Making Process adalah recognition bahwa adanya kebutuhan akan suatu produk. Contohnya adalah ketika HP seseorang rusak, maka akan ada keinginan untuk membeli HP baru untuk menggantikan yang rusak.
2. Research
Selanjutnya customer akan melakukan riset terkait produk yang dibutuhkan. Customer akan mulai mencari informasi mengenai barang yang dibutuhkan. Berdasar pengalaman pribadi, bertanya kepada temannya atau mencari informasi di internet atau media lain.
3. Alternative research
Setelah mencari informasi terkait produk yang diinginkan, sorang customer akan mulai mencari alternatif terhadap produk/barang yang diinginkan. Biasanya spesifikasinya mirip dengan benefit yang diberikan mirip juga. Sebagai perbandingan dan juga alternatif pada beberapa kasus (barang asli tidak sesuai harapan, habis dan lainnya.)
4. Purchase Decision
Kita sampai pada tahap pembelian. Customer akan mengambil keputusan berdasar semua hasil riset yang telah dilakukan sebelumnya.
5. Post purchase decision
Setelah melakukan pembelian, customer akan mengevaluasi hasil pembeliannya. Customer akan mengevaluasi apa kinerja produk sesuai dengan harapannya, apakah akan melakukan repurchase, apa akan merekomendasikan kepada orang lain, hingga meninggalkan penilaian (jika pembelian dilakukan secara online).
Dengan memahami consumer decision making process, Founders bisa menyusun strategi untuk mempengaruhi customer.
Baca juga: A Tad Insight of Millennials (Consumer) Behaviour