Pernah dengar sebuah audio di iklan dan langsung mengenal itu brand apa? Nah Founders, di zaman yang sudah serba digital, semakin banyak brand yang berlomba-lomba untuk promosi di media online. Hal tersebut menjadikan attention span konsumen di Indonesia semakin menurun. So, sekedar ‘advertising’ saja sudah tidak akan cukup.
Mayoritas brand hanya mengutamakan indera penglihatan ketika membuat iklan. Padahal sebenarnya reaksi terhadap suara mencapai 22% lebih cepat dibandingkan indera penglihatan.
Sama halnya ketika mendengarkan musik, suara dapat membawa kita ke dunia lain, membawa emosi tertentu, dan tentunya mudah dinyanyikan kembali. Nah, konsep tersebut di dunia kreatif dikenal sebagai Audio Branding.
Audio Branding
Audio branding merupakan media suara yang merepresentasikan identitas, nilai, dan pesan dari sebuah brand.
Proses pembuatan audio branding
Audio DNA:
Penerapannya bisa dimana saja?
1. Spotify: podcast, audio bumper, original music, cover song
2. Instagram: Instagram feeds, Instagram story, IGTV, Reels
3. TV commercials: advertisement, TV Show bumper, branded content and sponsorship
4. Youtube: bumper video, scoring, Shorts
5. TikTok: marketing campaign, remix, original music
6. Radio: bumper, jingle, radio advertisement
So Founders, branding efforts tidak boleh hanya berhenti pada visual saja ya Founders karena audio juga sama pentingnya!
Baca juga: Langkah-Langkah Membangun Branding!