Sebuah perusahaan atau startup memiliki branding untuk perusahaannya untuk dapat dikenal melalui aktivasi brand. Untuk mendapatkan branding yang baik salah satunya dengan strategi personal branding.
Apa itu personal branding?
Personal branding adalah praktik untuk mempromosikan diri, karir dan pencapaiannya sebagai sebuah merek. Menurut data Sprout Social’s Index eksekutif global mengaitkan 45% reputasi perusahaan mereka dengan reputasi CEO mereka. Personal branding untuk CEO menjadi hal penting untuk dipertimbangkan dalam strategi bisnis branding.
Sebagai contoh kita bisa belajar dari Elon Musk yang menjadi CEO Tesla dikenal sebagai seorang CEO yang visioner dari bidang teknologi. Hal tersebut membuat nama Elon Musk dikenal luas dan menjadi perhatian di dunia. Personal branding dari Elon Musk membantu Tesla, Space X dan produk lainnya menjadi sangat dikenal dan mendapatkan dampak positif dari seorang Elon Musk.
Apa sih pentingnya personal branding?
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dan cenderung menaruh perhatian kepada human connection hal ini menjadi perhatian penting loh dalam berbisnis. Disisi lain personal branding juga tidak harus seseorang yang terkenal dan memiliki followers banyak di dunia maya/ internet famous. Disini para CEO akan dikenal menjadi seorang yang expert di bidang yang dijalani. Dengan ini kalian para CEO dan Founders dapat membawa dampak positif untuk brand yang menjadi produk perusahaan atau startup kamu.
Strategi membangun personal branding :
-
Craft Your Personal Branding Strategy
Sama seperti business yang memiliki visi, it is important to have a clear picture of your personal and professional goals. This goals will let you know what and where you should allocate your time to.
-
Find Your Passion
Memang sih, bagus kalau bisa menggabungkan banyak interest.
Try to find your passion by answering this, “What activities are the most rewarding to you?”
Passion helps to narrow it down!
-
Basic, But Stay on Social Media!
Hari gini, personal branding is strongly rooted in content marketing and social media outreach!
Coba pakai Linkedin, Instagram, atau social media lainnya untuk memposisikan diri kamu sebagai subjek dan expert di suatu industri. By providing relevant, industry-specific content focused on the latest trends and challenges, you can influence how others view and value your experience in the field.
-
Be Authentic and Vulnerable!
Netizen cenderung suka dengan konten/profil yang apa adanya dan relatable. Being vulnerable with your followers doesn’t make you look weak, instead it can establish a better connection with the audience.
Brand reputation akan menjadi hal yang substansial untuk faktor penunjang bisnis berjalan dengan baik. Gimana founders? Masih berpikir kalau personal branding itu enggak penting? Justru sebaliknya, personal branding bisa berdampak positif untuk bisnis kamu loh!.