Bagi para gamers dan atlet e-sports pasti sudah sangat familiar dengan website dan aplikasi penyedia game internasional Steam. Steam menyediakan lebih dari 50.000 pilihan game untuk para penggunanya. Ada game yang free to play hingga game berbayar. Selain itu user interface-nya yang nyaman digunakan menjadikannya sebagai salah satu platform gaming terpopuler saat ini.
Namun, sayangnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memutuskan untuk memblokir akses situs dan platform Steam di Indonesia. Pemblokiran ini mulai efektif dari tanggal 30 Juli 2022.
Alasan pemblokirannya adalah karena Steam gagal mendaftarkan diri ke Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) lingkup privat. Padahal Steam memiliki trafik elektronik yang sangat tinggi!
Tidak hanya Steam
Selain Steam nih Founders, ternyata ada beberapa situs dan aplikasi lain yang juga diblokir bersamaan dengan aplikasi yang dikembangkan oleh Valve ini.
Beberapa diantaranya adalah Epic Games, Yahoo, Wikipedia, hingga PayPal! Sebuah keputusan yang membuat geram netizen dan menimbulkan perdebatan panas di media sosial. Seperti atlet esports yang terganggu pekerjaannya, streamer game yang bingung harus stream game apa, hingga orang-orang yang menerima pembayaran melalui PayPal.
PayPal banyak digunakan oleh orang menerima pembayaran secara internasional. Paypal ini merupakan platform uang elektronik yang bisa menyimpan saldo. Berarti jika situs ini diblokir, uang tersebut juga hilang karena tidak bisa diakses?
Terkait hal ini, Kominfo memutuskan untuk membuka blokir PayPal selama 5 hari ke depan guna memberi waktu kepada para user untuk menarik dan mengosongkan dana PayPal.
Tapi jangan khawatir Founders! Pemblokiran situs ini tidak bersifat permanen kok! Blokir pada situs-situs ini akan dibuka kembali begitu situs-situs yang disebut telah meresmikan pendaftaran PSE-nya.
Semoga seluruh situs ini segera menyelesaikan proses pendaftarannya ya! Terutama Steam yang biasanya dipakai Founders buat meredakan penat setelah seharian kerja!
Baca juga: Media Sosial Sempat Mau diblokir, Mengapa Masyarakat Begitu Khawatir?