Valuasi unicorn asal China, Shein, dikabarkan anjlok hingga lebih dari Rp 500 triliun. Padahal startup produsen fashion itu sebelumnya sukses menggalang pendanaan senilai $2 miliar USD.
Buat yang belum tahu, Shein merupakan produsen dan peritel fashion China yang produknya sudah mendunia, termasuk juga di Amerika Serikat. Sebelum amblas, valuasi startup ini sempat menembus $100 miliar USD atau sekitar Rp 1.490 triliun.
Shein sama seperti perusahaan fashion pada umumnya. Model bisnisnya cukup populer dengan fast fashion, yakni meluncurkan model pakaian terbaru dalam waktu sesingkat mungkin dengan membangun sistem manufaktur dari hulu ke hilir.
Fashion keluaran Shein dikenal murah dan selalu hadir dengan model yang sesuai tren terkini. Hal inilah yang membuat produk Shein laris manis di Eropa dan Amerika meski kualitasnya lebih rendah dari brand lain.
Menurut laporan Wall Street Journal, Shein menutup ronde pendanaan senilai $2 miliar USD atau sekitar Rp30 triliun pada pekan lalu. Untuk mendapatkan dana segar ini, Shein pun harus merelakan sahamnya anjlok.
Di pendanaan kali ini, valuasi Shein hanya sekitar $66 miliar USD atau lebih rendah $34 miliar USD (sekitar Rp507 triliun). Nilai ini turun hampir 40% dibandingkan tahun lalu ketika valuasi perusahaannya berada di $100 USD.
Adapun investor yang terlibat di pendanaan terbaru itu antara lain Sequoia Capital, General Atlantic, dan dana investasi negara milik Uni Emirat Arab atau Mubadala.
Di antara para investor ini, Sequioa mungkin jadi yang paling banyak dikenal karena beberapa kali mendanai startup di Indonesia, mulai dari GoTo, Kopi Kenangan, Akulaku, hingga Traveloka.
Sequoia juga merupakan salah satu investor startup terbesar dunia yang pernah terlibat sebagai investor pertama di Google dan Apple.
Baca juga: Total Valuasi Merger Capai $631 USD, Apple Bakal Akuisisi Disney?